Masukkan Code ini K1-Y4133A-2
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Kamis, 29 Juli 2010

Kanda Pat Jawa


Kanda pat kalau di ajaran Jawa di kenal dgn istilah “ Sedulur Papat
Kalima Pancer” Sadulur Papat adalah saudara kita, Pancer adalah kita sendiri . ketika manusia masih berupa janin di dalam perut ibunya, keempat saudara itu nyata. Kasat mata. Untuk lebih jelas marilah kita simak kutipan kidung Jaya Wedha berkut ini :

Ana kidung akadang premati
Among tuwuh ing kuwasanira
Nganakaken saciptane
Kakang kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami
Anekaken sedya
Pan kuwasanipun
Adhi ari-ari ika
Kang mayungi ing laku kuwasaneki.
Anekaken pangarah

Ponang getih ing rahina wengi angrowangi
Allah kang kuwasa
Andadeaken karsane
Puser kuwasanipun
Nguyu-uyu sambawa mami
Nuruti ing panedha
Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat
Kalmia pancer wus dadi sawiji
Nunggal sawujudingwang..

Artinya :
Ada sabda tentang saudara kita yg merawat dgn sungguh2. Yang memelihara berdasarkan kekuasaanya. Apa yg dicipta terwujud. Ketuban itu, yg menjaga badan saya. Yang menyampaikan kehendak, dengan kuwasanya. Dinda ari-ari itu, yang memayungi semua tindakan berdasarkan kekuasaanya, yg menyampaikan tujuan.

Sedangkan darah siang dan malam membantu Allah yg kuasa. Mewujudkan kehendak-NYA. User kekuasaanya, memerhatikan sungguh-sungguh diriku, memenuhi permintaanku. Maka, lengkaplah empat saudara saya, kelimanya adalah saya sebagai pusat. Sudah menjadi satu. Manunggal dgn wujudnya.
Dari kedua bait kidung di atas, sudah jelas apa itu yg di namakan Kanda Pat. Anak yg pertama tentu saja kakak dari sang janin yaitu Ketuban atau Kawah. Ketika ibu melahirkan yg pertama kali kelur adalah Ketuban. Karena itu disebut saudara tua . Kakang Kawah dia berfungsi sbg penjaga badan sang janin di dalam rahim.

Setelah itu, saudara sekandung yg lebih muda adalah Ari-ari, tembuni/plasenta. Pembungkus janin didalam rahim. Ari-ari menjaga tindakan sang bayi didalam perut ibu. Yg menyampaikan tujuan. Begitu bayi lahir, maka Ari-ari ikut keluar. Ia mengantarkan sampai ke tujuan, yaitu lahir dgn selamat disertai pengorbanan dirinya.

Berikutnya adalah Darah. Inipun saudara janin. Tanpa adanya Darah, janin bukan saja tidak bias tumbuh tapi juga akan mengalami keguguran. Darah membantu Tuhan siang dan malam, untuk mewujudkan kehendakNYA ( Tuhan tdk perlu bantuan, ini hanya hakekat) Seolah-olah Darah adalah nyawa sang bayi.

Saudara yg keempat adalah Pusar / Wudel/User/Nabi. Yg dimaksud adalah plasenta/ tali pusar.sedangkan pusar adalah bekas menempelnya tali pusar pada perut. Tali pusarlah yg menghubungkan antara perut bayi dalam da ari-ari. Ia sebagai alat untuk menyalurkan makanan dari Ibu ke bayi dalam kandungan. Dgn tali pusar itu bayi mendapatkan pasokan makanan dari ibunya. Pusar berfungsi untuk memenuhi permintaan si jabang bayi.

Dalam pandangan budaya Jawa, meski beragama apapun, tetap mempercayai bahwa dalam hidup di dunia ini, saudara empat itu tetap menjaga baik semasih dlm kandungan maupun di dunia nyata. Yg kembali ke anasiranasir bumi,air,udara danapi hanyalah ke empat jasadnya . begitugayi lahir, jasad saudara empat itu kembali ke asalnya. Air ketuban dan darah dibersihkan begitu bayi lahir. Ari-ari danpotongan tali pusardi pendam atau di hanyutkan di sungai. Yg masih adalah si jabang bayi. Sedangkan secara spiritual saudara empat kita masih tetap menjaga kita hingga mati. Perhatikan kutipan di bawah ini :

Dialah yang berkuasa atas semua hamba-NYA. Dan DIA mengutus
Kepada kalian penjaga-penjaga untuk melindungimu………


Menurut konsep Jawa, penjaga-penjaga itu adalah saudara gaib kita sendiri! Bukan orang lain. Yang dalam pandangan agama Hindu di Jawa di sebut Dewa atau Bhatara. Bagi konsep Timur Tengah penjaga manusia itu di sebut Malaikat. Dari sisi hakekat apapun sebutannya penjaga-paenjaga itu sama saja.

PANUGRAHAN DALEM

Ini adalah ajaran yg sangat Utama, panugrahan Ida Bhatara Dalem. Yang disebut : Saring Kanda Pat Tanpa Sastra ( kanda pat sari). Banyak seali gunanya. Bila di tempatkan di dalam rumah , berguna untuk menjaga rumah dan orang-orang sekeluarga. Segala perbuatan orang jahat dapat ditolaknya.segala perbuata durjana disingkirkannya. Segala mara bahaya ditolaknya.

Apabila kita dapat memahami isi ajaran ini, bias menjadi saripatinya mantra, juga mencapai nirwana. Serta dapat melepaskan derita leluhur semuanya. Bila untuk menyucikan diri sendiri, tercapailah adanya, bila kita hormat kepada Beliau, dapat memberikan kesaktian yang tak terkalahkan oleh segala mantra.

Demikianlah utamanya sifat dari prang yang mempelajari ajaran ini. Tetapi jangan dilecehkan dan jangan disebarluaskan kpd orang yg tidak sepatutnya. Bila dilecehkan musnahlah segala kegunaannya, dan menjadi boomerang bagi penganutnya. Dan kemudian menyakiti diri sendiri, seperti ; gila, marah-marah, boros, sakit mendadak, lepra, buta serta pendek umurnya. Demikianlah janji Bhatara Dalem, terhaadap mereka yang menganut ajaran ini.

Bla disiplin mengikuti ajaran ini, dapatlah dicapai segala yang di cita-citakan dan disayang oleh para Dewata.

Inilah janji Bhatara Dalem. Bila bercita-cita menjadi orang bijaksana dan dicintai semua oleh sesama mahkluk hidup di dunia, janganlah menyimpang dari tata krama kehidupan ini.


Kelak apabila telah sukses, pandai, kaya, hendaknya tetap rendah hati. Jangan lupa belajar hidup prihatin, mencari nafkah dgn halal, agar selagi hidup beroleh manfaat. Sekalipun pandai, tetapi bila kurang rajin, akibatnya kurang baik. Lagipula hendaknya selalu berlatih kecerdasan hati, paham akan sasmita ( isyarat lambing perubahan air muka, dan lain-lain) ini diibaratkan mengadu kekuatan diri.


Dalam menuntut ilmu jangan kepalang tanggung, harus berani mengatasi berbagai rintangan, jangan berhenti di tengah jalan. Seseorang yang telah menguasai diri sendiri dan memahami segala macam ilmu, lahir dan bathin disebut jadma luwih / sujana.

Seterusnya agar dipahami kekotoran tubuh. Jangan besar mulut, jika berbicara jangan sembarangan, jangan suka bohong, jangan suka angkuh, congkak, sombong takabur. Hindarilah semua itu supaya tdk mendapat celaka, jangan sembrono. Barang siapa culas, akan sengsara, barang sipa jail akan dianiaya, dan akan mendapat kesulitan. Lagipula jangan cemas bimbang dan ragu. Barang sipa yg cemas bimbang dan raguakan di ganggu iblis, sedangkan barang siapa yg angkuh, iri dengki,sombong akan mendapat hukuman dr Tuhan, bathinya akan rusak.

Jangan gemar tidur, bermalas-malasan, dan melakukan hubungan sex sembarangan apalagi selingkuh, itu pantang bagi mereka yg menuntut ilmu. Jikalau makan sekedar untuk pengganjal perut, tidur sebagai obat rasa kantuk saja, kalau melakukan hubungan sex dgn suami/istri agar dugapayoga artinya tidak terlalu sering . jika hanya hanya mengutamakan makan dan tidur saja, akan sulit mencapai cita-cita.

Disamping itu hendaknya diketahui adanya 4 macam jenis bhuta yaitu :
1. Bhuta Anggapati ( putih )
2. Bhuta Mrajapati ( merah )
3. Bhuta Banaspati ( kuning )
4. Bhuta Banaspati Raja (hitam )

Semua bhuta ini adalah symbol daripada nafsu. Siang dan malam nafsu-nafsu tersebut berperang memperebutkan keutamaan. Nafsu putih diserang 3nafsu lainnya. Jika nafsu putih mau sadar, mengajak mengurangi makan, tidur, senggama, agar bias menekuni ilmu, tetapi nafsu merah , kuning dan hitam melawan nafsu putih dan tidak mau diajak berbuat baik, itulah perang siang dan malam didalam diri manusia.
Waspadalah dan ketahuilah sifat masing-masing nafsu, mana diantara nafsu itu yg layak dituruti. Jauhilah nafsu merah, kuning dan hitam, kendalikanlah dgn kuat dgn Sraddha dan Bhakti kehadapan HYANG WIDHI. Itulah laku terpuji. Kembangkanlah nafsu putih agar bersatu dgn empat suksma yg berada di alam gaib.

Di situlah tempatnya hati suci, sebagi suksma leluhur, suksma purba, suksma langgeng, dan suksma wisesa. Mereka mengendalikan keempat macam nafsu. Nafsu merah memuja suksma langgeng, nafsu hitam memuja suksma purba, nafsu kuning dikuasai suksma wisesa. Ketiga nafsu tersebut diperintahkan agar menyamun menggoda manusia hingga hidup menjadi celaka. Nafsu putih suksma luhurlah pujaannya. Jika nafsu putih sdh dekat dgn Tuhan, terbukalah jalan menuju kebahagiaan. Apabila tekun mempelajari ilmu, cita-cita pasti tercapai, mendapat, kekuasaan , kebahagiaan dan kemuliaan.


Demikianlah tingkah laku manusia terpuji, jadikanlah ke empat Bhuta itu sebagai prajurit untuk menghadapi musuh yg ada di dalam diri manusia. Kuasailah sebab apabila tidak disadari semua Bhuta kan menggagu mental dan spiritual manusia. Semua Bhuta akan datang pada saat melakukan tapa, brata, yoga dan Samadhi, Bhuta warna merah, kuning, hitam semua akan mengganggu manusia untuk menuju jalan kesesatan.

Barang siapa mendapat Panugrahan Dalem, akan melihat warna putih seukuran rambut, itu sukma luhur, yakni cahaya sejati atau Wisnu, nyata-nyata utusan Tuhan. Maka waspadalah selalu, agar selamat dan sejahtera. Bila sudah mendapat Panugrahan Dalem, hendaklah berbudi luhur, mulia, berbuatlah selalu kebajikan.






AJARAN KANDA PAT SARI


Inilah ajarannya KANDA PAT SARI . Kanda = tutur = petuah = cerita = tetingkah = kesaktian = kesidian = kewisesan. Pat = empat Sari = utama jadi, Kanda Pat Sari berarti empat macam ajaran yang utama tentang ilmu kesaktian, kesidian dan kewisesan.

Beginilah ceritanya : pada waktu kita lahir ke dunia ini, pada saat yg sama lahir pula Sanghyang Panca Mahabutha, yang lahir bersama-sama dengan Sanghyang Tiga Sakti. Beliaulah Sanghyang Tiga Sakti amor ring Buwana Agung, kemudian dipuja oleh semua mahkluk hidup di dunia. Beliau di puja di Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dalem.


Sedangkan Sanghyang Panca Mahabutha menjadi pepatih di segala penjuru dunia. Sebagai pemelihara dunia. Dan semuanya mahasakti tidak terhingga. Bila di puja, diyakini, dan diresapi, maka Beliau dapat ngrangsuk ke dalam badan. Dapat memberikan jalan menuju kebijaksanaan, kewibawaan, kesaktian, kesidian, kawisesan, dan kemulyaan.

Inilah adanya beliau :

1. Yang paling tua berwujud yeh nyom, yang disebut ANGGAPATI, yg menjadi patih di pura ulun suwi, yg bernama I RATUNGURAH TANGKEB LANGIT, yang diikuti oleh Sang Bhuta Swadnya, Sang Bhuta Swasti, Sang Bhuta Tenggara, Beliau sbg dewanya sawah, gunung, sbg pemelihara dunia dan dipekarangan Beliau berstana di tugu (yg bertempat di barat laut) sbg dewanya segala hewan, bila di dlm badan beliau berstana di Kulit yg disebut Segare Tan Patepi dgn aksaranya “SANG” , berwujud Amerta Sanjiwani, rembesannya keluar dalam bentuk keringat. Faedahnya adalah untuk membasmi segala penderitaan, pada badan termasuk penyakit yang berat maupun penyakit yang ringan. Demikian pula apabila mendapat penderitaan karena melakukan sumpah Cor, dapatlah diampuni.. penjelmaan Beliau adalah berbentuk langit yg cemerlang, menjadi damuh(air gerimis yg jatuh dr langit pada dini hari) demikianlah saktinya I Ratu Ngurah Tangkeb Langit.

Sesaji/ banten aturan kepada Beliau :
Ketipat dampulan matenggek, taluh bokasem, segehan kepelan putih me be bawang jahe.

2. Yang paling wayanan ( yg lahir ke 2 ) berwujud Darah, yang bernama MRAJAPATI, kemudian menjadi patih di pura Sada. Kemudian beliau bergelar I Ratu Wayan Tebeng, diikuti oleh Sang Bhuta Usadi, Sang Bhuta Keli. Beliau sbg Dewatanya hutan, gunung, jalan, pintu keluarnya rumah ( lebuh ), pohon kayu, segala tumbuh-tumbuhan. Dalam badan Beliau berstana di dalam Darah. Sebagai Amerta Kamandalu, rembesannya adalah Bayu. Aksarantya
“BANG”
Yang bernama Tampaking Kuntul Nglayang. Fungsinya adalah untuk menolak segala perbuatan jahat baik skala maupun niskala. Semua dapat di tolaknya. Penjelmaannya menjadi api unggun, gunung, hutan, jalan, pohon besar.

Sesaji/ banten aturan kepada Beliau :
Ketipat galeng dgn telur itik, segehan barak me be bawang jahe.


3.Yang lahir madenan ( lahir no 3 ) berwujud Ari-ari yang bernama BANASPATI, menjadi pepatih di Pura Puseh. Beliau bergelar I Ratu Made Jelawung. Diikuti oleh Sang Bhuta Prajapati, Bhuta Bisrana. Beliau adalah dewatanya tanah tegalan, dewatanya perkebunan, dewatanya penginih-inih, dan segala yg berbuat jahat musnahlah adanya. Termasuk orang yang berbuat jahat di dalam pekarangan rumah, musnah adanya. Di dalam badan Beliau berstana di dalam Daging, dan di semua lubang yg ada di badan. Aksaranya adalah “TANG”
Kemudian disebut Galihing Kangkung. Rembesannya berbentuk rambut. Penjelmaan Beliau berwujud angin kencang, mahluk kecil ( gumatat-gumitit ), menjadi tegalan yg sangat luas, berwujud perkebunan yg pagarnya sangat sempurna, berwujud rumah besar yg bertembok tinggi.

Sesaji/ banten aturan kepada Beliau :
Ketipat gangsa, me be sate gede, segehan kepelan kuning me be bawang jahe.


4.Yang lahir Nyomanan (lahir no 4) berwujud Lamad ( Lamas )
Bernama BANASPATI RAJA, menjadi patih di Pura Dalem. Kemudian bergelar I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan. Di ikuti oleh Sang Bhuta Grabwag, Bhuta Sundung, Bhuta Slusuh, Bhuta Sendra. Beliau sakti tiada tandingannya. Beliau sbg pemelihara dunia. Sbg dewatanya kuburan, dewatanya sungai, jurang , pamgkung, , dewatanya Dete, Tonya, Samar, dewatanya pantai, dewatanya semua jenis burung, dewatanya semua balyan pengiwa dan penengen. Beliau menciptakan kekuatan mantra. Di dalam badan Beliau berstana di Urat. Beliau perwujudan Amerta Maha Tirta. Rembesannya menjadi Maolah. Aksaranya adalah “ANG”
Artinya Isin Buluh Bumbang. Penjelmaannya berwujud lautan, sungai, burung, berwujud manusia spt kita , orang tua yg berkampuh poleng.

Sesaji/banten aturan kepada Beliau :
Ketipat gong me be taluh meguling, sesari 11biji uang kepeng, rokok, segehan kepelan selem me be bawang jahe.



5.Yang lahir ketutan ( no 5 paling akhir )
Bernama BHUTA DENGEN. Menjadi pepatih di Pura Desa. Bergelar I Ratu Ketut Petung. Diikuti oleh Sang Bhuta Ngemban Nginte, Sang Ayu Draning, Beliau sbg Dewatanya Balang Tamak Bale Agung, dewanya Pelangkiran, dewanya Pasar, dewanya Tukang, sangging, undagi, pande, dewanya bale banjar, dan dewanya segala jenis Ikan.di badan Beliau berstana pada Tulang dan Sumsum, perwujudan Amerta Pawitra, rembesannya berwujud Rasa, aksaranya “ ING”
Yang di sebut Lontar Tanpa Tulis. Beliau sbg pemelihara kandungan, pemelihara diri sendiri. Beliau di benarkan membunuh musuh yg jahanam, pada diri kita. Penjelmaan Beliau berwujud Kilat, Bale agung, ikan, manusia laki-laki dan perempuan.

Sesaji/ banten aturan kepada Beliau :
Ketipat leket akelan, me be taluh bajongan, segehan brumbun me be bawang jahe.

Ini supaya di ingat, saktinya Beliau SANGHYANG PANCA MAHABHUTA, bila di kehendaki dan ingin memiliki kesaktian tersebut, wujudkanlah kekuatannya, masukkanlah di dalam badan, supaya menyatu dengan kita, merokok tidak dibenarkan dalam mempelajari Ilmu





MANTRA PEMUJAAN DAN PERMOHONAN
TATA CARA DAN UPACARA


Mantra pemujaan Beliau :

Ong Ang Ang Ong
Ong Ing Ong Ung Ang Ah Ah Tang
Ong Kyah Kyah Ong Shah
Ung Rung Reng Rong Wasat
Ong Ong Mang Wyang Syah


Mantra permohonan kepada Beliau :


Ih I Ratu Ngurah Tangkeb Langit
I Ratu Wayan Tebeng
I RatuMade Jelawung
I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan
I Ratu Ketut Petung
Aja sira lali asanak ring ulun
Apan ulun tan lali astiti bhakti ring sira
Wehan ta ulun panugrahan……… (sakti sidhi ngucap)
………………………………………………………………
Ong winursita rsyamuka
Angamet sarining amerta kusuma ya nama swaha

Jangan di lecehkan, karena mantra ini adalah ciptaan Beliau Bhatara Dalem.dapat dipergunakan sekehendak hati. Tinggal menambahkan kalimat permohonan pd titik-titik tersebut di atas. Mau sakti dalam segala hal perwujudan. Tidak dapat di tundukkan dalam segala kewibawaan. Yang jauh dapat di buat dekat, yg dekat dapat di buat jauh, segala yang ganas menjadi jinak.

Kemudian apabila berkehendak memuja Beliau Sanghyang Panca Mahabhuta supaya segera menyatu dengan diri kita, pada hari Sabtu Kliwon wuku Landep atau Hari Tumpak Landep ( hari piodalan Ida Sanghyang Panca Mahabhuta )

Banten/ upakara/ aturan kpd Beliau :

Banten/sesaji banten ketupat seperti yg telah disebutkan di atas tadi di tambah dengan :
-Rayunan satu pajeg ( be/ikan diolah sampai matang) ikan ayam, babi, itik
Boleh dipakai.
-Suci satu soroh
-Daksina gede satu dengan sesari 41 uang kepeng ( pis bolong )
-Permen/pemanisan satu dulang
-Rantasan secukupnya ( kain warna putih,merah,kuning, dan hitam )
-Segehan agung satu
- Ayam samumulung satu untuk samleh
-Tetabuhan arak-berem.
Dan juga banten pras pejati yg dihaturkan kehadapan Sanghyang Tiga Sakti dan leluhur kita, untuk mohon restu semoga Beliau semua berkenan dan Asung kerta wara nugraha.
Setelah sesajen diatas lengkap, kemudian diikuti dengan mantra2 danditambah dengan ucapan dgn bahasa sendiri sesuai permohonan. Permohonan itu hanya boleh diucapkan satukali saja yaitu kepada IDA IRATU NYOMAN SAKTI PENGADANGAN saja….karena Beliaulah nantinya yg akan memanggil saudara2nya untuk ikut merestui permohonan kita.

Inilah cara-caranya :

Pertama-tama banten pras pejati dihaturkan dihadapan pelinggih rong tiga katur ring Ida Sanghyang Tiga Sakti atau ring padma, jg banten pras pejati di haturkan ke leluhur minta doa restu. Selanjutnya sembahyang. Kemudian ucapkan mantra spt di bawah ini………….

Ih, I Ratu Ngurah Tangkeb Langit, metu kita saking jagat wetan, ajakan waduanira, roang sira kabeh, apupul ring pesamuan, manusanta angaturaken:
Ketipat dampulan matenggek, maulam taluh bokasem, segehan kepelan putih maulam bawang jahe.

Ih, Iratu Wayan Tebeng, metu kita saking jagat kidul, ajakan waduanira, roang sira kabeh, apupul ring pesamuan, manusanta angaturaken: Ketipat galeng maulam taluh bebek, segehan kepelan barak maulam bawang jahe.

Ih, I Ratu Made Jelawung, metu kita saking jagat kulon, ajakan waduanira, roang sira kabeh, apupul ring pesamuan, manusanta angaturaken: Ketipat gangsa, maulam sate gede, segehan kepelan kuning maulam bawang jahe.

Ih, I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan, metu kita saking jagat lor, ajakan waduanira, roang sira kabeh, apupul ring pesamuan, manusanta angaturaken:
Ketipat gong maulam taluh meguling, sesari 11biji uang kepeng, rokok, segehan kepelan selem maulam bawang jahe.

Ih, I Ratu Ketut Petung, metu kita saking jagat madya, ajakan waduanira, roang sira kabeh, apupul ring pesamuan, manusanta angaturaken: Ketipat leket akelan, maulam taluh bajongan, segehan kepelan brumbun maulam bawang jahe.

Tiosan saking punika wenten malih aturan manusanta mekadi suci asoroh, daksina gede, rayuna lan pemanisan, rantasan, segehan agung muang penyambleh ayam samumulung, metetabuhan arak berem.

Ajasira lali asanak ring ulun, Apan ulun tan lali astiti bakti ring sira, Wehan ta ulun panugrahan………………………………………………….. ( titik2 disi dgn permohonan menurut bhs nasing2 ) , Ong Winursita resyamuka angamet sarining amerta kusuma ya nama swaha.

Mantra diatas di ucapkan ber ulang- ulang secara pelan dan lirih , penuh dgn konsentrasi, sambil menghayati dan meresapi setiap katanya. Bila diterima kita akan merasakan suatu sensasi spiritual. Setiap org akan merasakan sensasi atau getaran yg berbeda.
Dan inilah ciri-ciri kalau Beliau telah menyatu pada kita :

Bila terasa badan kita besar dan keluar keringat seketika, tandanya beliau I Ratu Ngurah Tangkeb Langit telah menyatu pada diri kita. Segala penyakit dan penderitaan musnahlah adanya.

Bila terasa panas pada telinga, dan terbelalak rasanya mata, tidak mampu berkedip, tandanya beliau I Ratu Wayan Tebeng menyatu pada diri kita, segala mara bahaya dan penyakit di tolaknya.

Bila terkejut dan merasa takut, bulu kuduk berdiri seperti angin dingin, tandanya beliau I Ratu Made Jelawung menyatu pada diri kita, segala penyakit yang berasal dari upas dan cetik musnah semuanya.

Bila berdenyut pada kemaluan, dan hidup secara tiba-tiba, berat rasanya badan, seolah-olah ingat dan rindu pada sesuatu yg bersifat gaib, tandanya beliau I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan menyatu dengan diri kita. Tidak takut dalam segala bentuk tantangan.

Bila tiba-tiba kita menjadi pintar, mampu berbicara banyak, pembicaraan yang halus dan manis, tandanya I Ratu Ketut Petung menyatu pada diri kita. Segala penderitaan sirna adanya.


Inilah cirri-ciri beliau pada alam semesta raya ini :

Bila kita merasakan atau mencium bau yang harum seperti bau bunga, kemudian megledug seperti jatuhnya buah kelapa , seperti suara bedeg diinjak-injak, itu semua adalah pengikut I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan. Beliau memanggil saudaranya semua, untuk mau menyatu pada diri kita.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

stanovanjsko varcevanje [url=http://www.offshorepodjetja.info]offshore podjetja[/url]